Kamis, 12 April 2012

CORET KISAH


KIMIAWI

Mata tak mampu melihat  dan menyadari
Ketika hedonisme menuntun menjadi-jadi
Mencoba melawan tapi nurani takut mengingkari
Seperti hari yang gelap, tanpa cahaya aku menelusuri

Mimpi!
Aku ingin belajar mengukir mimpi
Aku ingin pergi dari sini
Namun akalku semu,terbentur hasrat kimiawi
Terhanyut  sugesti  ideologi jalur kiri
 
Lihatlah!
Aku kurus,pipiku cekung,aku licik ,jarang bangun pagi
Ketika berucap rendah aku membayangkan tinggi
Sahabat datang  lalu pergi  tak terkendali
Aku sepi sendiri


Cukuplah Tuhan,ambillah ini
Aku mau sehat tak sesak napas lagi
Diriku seperti makhluk hitam berjuta misteri
Yang terbang dari ketinggian ketempat paling sunyi kemudian MATI




WARUNG KOPI

Sampailah di tempat terakhir perjalananku
Tempat dimana awal dan akhir jejakku
 mencurahkan keluah kesah duniawi
Berbicara lepas menantang pagi

Di Gajahmada no  27,ia berdiri
Sedikit rapuh termakan waktu terkikis generasi
Namun naskah hidup banyak kupelajari disini
Aku belajar bersilahturahmi dan sebuah arti relasi

Warung kopi,kau duniaku
Ku lukis cerita dan kucari baju kehidupan yang PAS untukku
Karna bagiku disanalah keindahan,keindahan murni dari masyarakat pribumi
Tempat berdemokrasi menyuarakan aspirasi  dengan bebas tanpa intimidasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar